Kata
transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam
komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah
pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan
untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di
dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).
AT
merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis, dan mengubah
saling mempengaruhi di antara manusia, yang menekankan interaksi keduanya (
antara diri dan manusia lain dan kesadaran internal.
Tujuan berne ialah mensistensiskan
gagasannya dengan menggunakan istilah yang dapat dipahami sehingga klien dapat
berpartisipasi secara aktif dalam mengorganisasikan arah penanganannya sendiri.
Tinjauan teoritik tentang AT dikaitkan dengan suatu pendekatan yang mengaitkan
internal (intrapsikis) dengan interpersonal dan relasional. Makna AT adalah
untuk memperkaya kemampuan untuk menhhadapi dan mengatur situasi yang paling
dalam dan interaksi kehidupan nyata.
AT dibagi kedalam kategori-kategori sebagai berikut:
Keadaan
ego
Adalah
realitas ego yang benar benar dialami oleh seseorang secara mental dan fisik
pada waktu tertentu . setiap keadaan ego memperlihatkan seperangkat pengalaman
pengalaman internal yang khas dan juga perilaku yang dapat diamati.
-
Orangtua à keadaan ego ini
menggabungkan pesan pesan dari tokoh otoritas dini yang secara emosional
signifikan. Ini meliputi suatu sistem perasaan perasaan, sikap-sikap, dan
perilaku-perilaku yang menyerupai seorang tokoh orangtua. Keadaan ego ini
berisi elemen elemen yang mengorganisasikan, memelihar, dan melindungi serta
penting dan juga terdiri atas nilai, moral dan etika kita.
-
orang dewasa à
seperangkat pola pola perasaan, sikap dan perilaku otonom yang disesuaikan
dengan realitas masa kini. Keadaan ego
ini mengumpulkan dan memproses data, mengevalusasi kemungkinan dan membuat
prakiraan, semuanya dalam rangka mengambil keputusan. Ego ini yang paling luwes
karena ia berinteraksi paling banyak dengan realitas si sini dan masa kini dan
yang palinng sedikit dipengaruhi oleh internalisasi yang kuno.
-
Anak à seperangkat
poal perasaan, sikap dan perilaku yang merupakan seorang tokoh masa lalu yang
berasal dari masa anak-ank seseorang. Keadaan ego ini berisisi suatu intuisi
seseorang dan imajinasi.
Transaksi
Suatu
transakasi terdiri atas satu stimulus tunggal dan satu respon tunggal, verbal
dan non-verbal, merupakan unit dari tindakan sosial.
Karena
keadaan ego merupakan struktur dasar kepribadian, manusi berinteraksi satu sama
lain dari satu atau lebih keadaan ego tersebut. Berne membedakan 3 type
transaksi : timbal bailik, silang dan tersembunyi.
Permainan dan drama segitiga
Menurut
Harris (dalam correy, 1982) bahwa permainan (games) merupakan aspek yang
penting dalam mengetahui transaksi yang sebenarnya dengan orang lain.di dalam
hal ini perlu diobservasi dan diketahui bgaimana permainan dimainkan dan
belaian apa yang diterima, bagaiman keadaan permainan itu, apakah ada jarak dan
apa diiringi dengan keakraban.
Analisis Transaksional memandang
permainan-permainan sebagai penukaran belaian-belaian yg mengakibatkan
berlarutnya-larutnya perasaan-perasaan tidak enak. Permainan-permainan boleh
jadi memperlihatkan keakraban. Akan tetapi, orang-orang yang terlibat dalam
transaksi-transaksi memainkan permainan menciptakan jarak di antara mereka
sendiri dengan mengimpersonalkan pasangannya. Transaksi itu setidaknya
melibatkan dua orang yang memainkan permainan. Transaksi permainan akan batal
jika salah seorang menjadi sadar bahwa dirinya berada dalam permainan dan
kemudian memutusakan untuk tidak lagi memainkannya.
Drama segitigaà bahwa dalam
pertukaran-pertukarann di antara manusi dalam suatu permainan., sebagaimana
dalam drama kehidupan sehari-hari, para pemain sering kali memainkan satu dari
tiga peran yang tidak asli : penyiksa, penyelamat atau korban.
Posisi
Hidup
Suatu keputusan yang dibuat dalam
rangka merespon bagaimana reaksi figur orang tua terhadap reaksi awal anak
perasaan dan kebutuhannya serta merupakan komponen dasar dari naskah hidup dari
individu. Ada 4dasar posisi hidup:
1.
I’m
Ok –You’re Ok
Individu mempunyai kepercayaan
terhadap diri sendiri dan percaya orang lain.
2.
I’m
Ok- You’re not Ok
Individu membutuhkan orang lain akan
tetapi tidak ada yang dianggap cocok, individu merasa memnpunyai hak untuk
mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
3.
I’m
Not Ok- You’re Ok
Individu merasa tidak terpenuhi
kebutuhanya dan merasa bersalah.
4.
I’m
Not Ok-You’re Not Ok
Individu merasa dirinya tidak baik dan orang lain pun juga
tidak baik, karena tidak ada sumber belaian yang positif.
Analisis lifescript individu
didasarkan pada drama-nya keluarga asli. Sebagai hasil mengeksplorasi apa yang
mereka pelajari berdasarkan lifescript mereka, klien belajar tentang
perintah-perintah mereka diterima secara tidak kritis sebagai anak-anak,
keputusan mereka dibuat sebagai tanggapan terhadap pesan ini, dan permainan dan
raket sekarang mereka terapkan untuk menjaga keputusan awal ini hidup. Dengan
menjadi bagian dari proses penemuan diri, klien meningkatkan kesempatan untuk
datang ke pemahaman yang lebih dalam belum selesai mereka sendiri bisnis
psikologis, dan di samping itu, mereka memperoleh kemampuan untuk mengambil
beberapa langkah-langkah awal untuk keluar dari pola-pola merugikan diri
sendiri.
batas Status Ego
setiap individu mempunyai ketiga ego
tersebut( anak,dewasa, orang tua) bersifat permiabel, sehinggan dimungkinkan
terhambatnya aliran dari status ego yang satu ke ego yang lain dalam menaggapi
rangsang dari luar.akan tetapi ada batas antara dinding status ego tersebut
sangat kuat, sehingga individu tidak mampu melakukan perpindahan ke status ego
yang lain.
Tujuan
dalam Pendekatan Analisis Transaksional
Menurut corey, melihat dari tujuan
dasar dari analisis transaksional adalah membantu klien dalam membuat
putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekrang dan arah hidupnya.
Sasaranya adalah mendorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam
memilih telah dibatsai oleh putusan dini mengenai posisi hidupnya. Menurut
Lutfi Fauzan, Tujuan konseling analisis transaksional dapat dibagi menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.
Tujuan
Umum Konseling Analisis Transaksional, ialah membantu individu mencapai
otonomi. Individu dikatakan mencapai otonomi bilamana ia memliki Kesadaran,
Spontanitas, Keakraban.
2.
4
Tujuan Khusus Konseling Analisis Transaksional
A.
Konselor
membantu klien membebankan Status Ego Dewasanya dari kontaminasi dan pengaruh
negatif Status Ego Anak dan Status Ego Orang tua.
B.
Konselor
membantu klian menetapkan kebebasan untuk membuat pilihan-pilihan terlepas dari
perintah-perintah orang tua.
C.
Konselor
membantu klien untuk menggunakan semua status egonya secara tepat.
D.
Konselor
membantu klien untuk mengubah keputusan-keputusan yang mengarah pada
posisi kehidupan “orang kalah”.
Model Penampilan Analisis
Transaksional
Agar konselor dapat membantu klien
mencapai perubahan tingkah laku maka konselor analisis transaksional harus
memiliki keterampilan:
1.
Menganalisis
status ego, transaksi, permainan, dan rencana hidup.
2.
Berinteraksi
dengan cara terbuka, hangat, dan tulus
3.
Mendengarkan
dari mengamati komunikasi klien baik verbal maupun nonverbal.
4.
Mengenai
status ego yang digunakan klien pada suatu saat.
5.
Menguasai
beberapa pengetahuan tentang prosedur kelompok
Model Analisis dan Diagnosis Masalah
Analisis Transaksional
Tahap analisis struktural
Merupakan tahap pertama dari proses
konseling konselor membantu klien meneliti struktur status egonya(orang tua,
dewasa, dan anak) didalam analisis transaksional klien belajar bagaimana
mengidentifikasi status egonya. Agar dapat menetapkan keunggulan status ego
yang teruji dalam kenyataan yang bebas dari kontaminasi oleh hal dari masa
lalu, seperti teknik kursi kosong, family modelling.
Tahap analisis transaksional
Tahap kedua dimana konselor membantu
klien untuk transaksi dengan lingkungannya. Ada tiga tipe transaksi yaitu;
komplementer, menyilang, dan terselubung. Seperti, metode belajar, role playing
atau teknik psikodrama
Tahap analisis permainan
Konselor dituntut untuk
memiliki kemampuan menentukan hasil yang diterima klien dari permainan.
bahwa permainan (games) merupakan aspek yang penting dalam mengetahui transaksi
yang sebenarnya dengan orang lain.di dalam hal ini perlu diobservasi dan
diketahui bgaimana permainan dimainkan dan belaian apa yang diterima, bagaiman
keadaan permainan itu, apakah ada jarak dan apa diiringi dengan keakraban.
Permainan-permainan boleh jadi memperlihatkan keakraban yang akan terjalin.
Tahap analisis rencana
Suatu Pemahaman lengkap tentang
hasil akhir dan gaya hidup klien akan melibatkan analisis rencana kehidupan
yang merupakan tahap keempat dari proses konseling analisis transaksional.
Kelemahan dan Kelebihan Dalam
Pendekatan Analisis Transaksional
Kelebihan Menurut Gerald Corey :
1.
Sangat
berguna dan para konselor dapat dengan mudah menggunakannya.
2.
Menantang
konseli untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka.
3.
Integrasi
antara konsep dan praktek analisis transaksional dengan konsep tertentu dari
terapi gestalt amat berguna karena konselor bebas menggunakan prosedur dari
pendekatan lain. Bab ini menyoroti perluasan pendekatan Berne oleh Mary dan
almarhum Robert Goulding (1979), pemimpin dari sekolah redecisional TA. The
Gouldings berbeda dari pendekatan Bernian klasik dalam beberapa cara. Mereka
telah digabungkan TA dengan prinsip-prinsip dan teknik-teknik terapi Gestalt,
terapi keluarga, psikodrama, dan terapi perilaku. Pendekatan yang redecisional
pengalaman anggota kelompok membantu kebuntuan mereka, atau titik di mana
mereka merasa terjebak. Mereka menghidupkan kembali konteks di mana mereka
membuat keputusan sebelumnya, beberapa di antaranya tidak fungsional, dan
mereka membuat keputusan baru yang fungsional. Redecisional terapi ini
bertujuan untuk membantu orang menantang diri mereka untuk menemukan cara-cara
di mana mereka menganggap diri mereka dalam peran dan victimlike untuk memimpin
hidup mereka dengan memutuskan untuk diri mereka sendiri bagaimana mereka akan
berubah.
4.
Memberikan
sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan
mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan
mementingkan diri sendiri
Kelemahan dari terapi Analisis
Transaksional
1.
Banyak
Terminologi atau istilah yang digunakan dalam analisis transaksional cukup
membingungkan.
2.
Penekanan
Analisis Transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.
3.
Konsep
serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji
keilmiahannya
4.
Konseli
bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek
diri mereka sendiri.
Aplikasi atau Penerapan
dalam Pendekatan Analisis Transaksional
1.
Teknik-teknik
pendekatan ini bisa diterapkan pada hubungan orang tua-anak, belajar dikelas,
pada konseling dan terapi individual serta kelompok dan pada konseling perkawinan.
2.
Dalam
kegiatan kelompok orang- orang bisa dialami dalam suatu lingkungan yang
alamiah, yang ditandai keterlibatan dengan orang-orang lain. Interaksi dengan
kelompok lain memberikan mereka kesempatan yang amat luas untuk mempraktekan
tugas dan memenuhi kontrak.
3.
Memecahkan
suatu permasalahan melalui kegiatan kelompok akan membawa para anggota
menghayati suatu titik dimana mereka membuat keputusan lebih awal yang beberapa
diantaranya sudah tidak fungsional lagi dan mereka akan membuat keputusan baru
yang sesuai. Sumbangan utamanya adalah perhatiaanya transaksi-transaksi
berkenaan dengan fungsi perwakilan-perwakilan ego.
Sumber
Corey.
Gerald. (2005). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika
Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar